Palsu di sini bukan berarti orang itu bergotong-royong musuh atau sesuatu yang berbahaya. Namun artinya ialah sahabat yang sangat jarang diajak berinteraksi.
Riset yang dipublikasi di jurnal Social Networks itu, menyerupai dikutip KompasTekno dari The Independent, Jumat (22/1/2016), menyebutkan adanya lapisan-lapisan dalam pertemanan di media sosial.
Peneliti memakai data dari 130.338 profil Facebook yang aktif dan alhasil menemukan simpulan bahwa lapisan pertemanan berada di kisaran jumlah 5, 15, 50, sampai maksimal 150 orang berbeda.
Selain Facebook, struktur serupa juga sanggup ditemukan pada media umum Twitter, bahkan korelasi pertemanan di dunia nyata.
Khusus untuk Twitter, terdapat sebuah lapisan pertemanan gres yang tidak ditemukan dalam komunikasi tatap muka. Ini ialah lavisan terdalam yang hanya terdiri dari rata-rata 1,5 individu, tergantung skala lapisan lain di luarnya.
Individu yang dimaksud dinilai punya relevansi terhadap ego alasannya ialah mereka sangat sering berkomunikasi, kurang lebih sekali tiap lima hari di Facebook atau setiap hari di Twitter.
Namun perlu dicatat, kendati maksimal korelasi pertemanan sanggup menampung sampai 150 orang, bergotong-royong sebagian besar jejaring ini berisi kurang dari 100 orang.
Facebook mungkin membatasi jumlah pertemanan maksimal sampai 5.000 orang, tapi sebenarnya, komunikasi dan pertemanan yang terjalin dengan pemilik akun sangat sedikit dibandingkan angka tersebut.
Semoga Bermanfaat
Tidak ada komentar