RASAKAN.com - Niantic Lab sedang mempersiapkan fitur-fitur gres untuk game fenomenal buatannya, Pokemon Go. Tujuannya biar para pemain tetap antusias dan tak beranjak dari game yang gres dirilis pada Juli 2016 tersebut.
"Dua bulan kemarin kami sangat sibuk. Sekarang kami bahagia alasannya yaitu kondisi sudah mulai stabil dan kami bisa fokus menggarap fitur-fitur berikutnya," kata CEO Niantic, John Hanke.
Hanke mengaku bab paling sulit yaitu mempertahankan kesuksesan yang terlalu cepat diraih pada periode awal peluncuran Pokemon Go. Hal itu jadi tantangan sendiri bagi timnya.
Ada satu fitur yang kata Hanke sedang gencar dibicarakan di internal tim. Fitur tersebut berpotensi dinamai player-versus-player battle.
Sesuai namanya, fitur itu memungkinkan pertarungan antar pemain yang diwakili dengan monster pokemon. Sayangnya, Hanke enggan menjabarkan lebih detail soal fitur tersebut.
Saat ini, pemain Pokemon Go sebenarnya sudah bisa bertarung, tetapi hanya sebatas di Gym. Tampaknya, fitur gres tersebut mengizinkan pemain untuk bertarung di luar Gym, kapan dan di mana saja.
Salah satu fitur lain yang sedang dikembangkan, kata Hanke, bernama event. Fitur itu memungkinkan para permain berkumpul di satu titikevent alias program dan bermain bersama, sebagaimana dilaporkan Recode dan dihimpun KompasTekno, Selasa (20/9/2016).
"Kami harus memastikan bahwa kalau mengarahkan pemain pada sebuah acara, kami bisa menangani banyaknya pemain yang hadir di program itu," Hanke menuturkan.
Belum terang kapan fitur itu akan diluncurkan resmi. Hanke juga enggan memberi tahu prosedur detail fitur event.
Apakah cuma Niantic yang bisa mengadakan event? Atau para pemain bisa membuat event sendiri dan mengundang pemain lainnya? Pertanyaan-pertanyaan itu bisa terjawab dikala fitur event benar-benar dirilis.
Selain event, fitur trade yang sudah beberapa kali diungkit Hanke kembali digaungkan. Menurutnya, tim sedang menggodok prosedur fitur trade dengan lebih spesifik. Intinya, fitur itu memungkinkan pengguna saling bertukar Pokemon.
Kesuksesan instan Pokemon Go bisa dibilang sebagai fenomena budaya alasannya yaitu kuat pada gaya hidup sampai cara pemasaran parabrand, semisal mall, restoran, dan daerah wisata.
Pemain game yang dulunya hanya duduk di depan gadget, sekarang harus berlari dan mengeksplor sekelilingnya untuk menangkap Pokemon liar. Kondisi ini dimanfaatkan para merk dengan memasang lure Pokemon di tempatnya biar banyak pemain yang berkunjung.
Tidak ada komentar