Ada hampir 30 perusahaan asal Amerika Serikat yang diduga disusupi oleh chip ini. Berdasarkan sumber anonim dari pemerintahan dan perusahaan, chip ini berfungsi untuk mencuri properti intelektual dan rahasia perusahaan ini.
Untungnya, berdasarkan laporan tersebut, belum ada data konsumen yang dicuri, demikian dikutip detikINET dari Bloomberg, Jumat (5/10/2018)
Apple pun tak tinggal membisu dan eksklusif menepis tudingan ini. Menurut perusahaan asal Cupertino, AS ini, mereka tak menemukan chip yang dimaksud. Begitu juga dengan Amazon yang menyatakan tak ada bukti yang mendukung keberadaan chip berbahaya tersebut.
Super Micro, pembuat chip tersebut, juga menepis dugaan jikalau mereka memperkenalkan chip tersebut pada masa perakitan. Sementara Kementerian Luar Negeri China menyebut jikalau China yaitu pendukung utama keamanan cyber.
Sementara Bloomberg bersikukuh dengan laporannya ini. Mereka menyebut Apple pertama menemukan problem ini pada Mei 2015, dan belakang layar melaporkannya ke FBI. Kemudian Amazon pun menemukan chip serupa dan melaporkan ke pihak berwajib AS. Apple lalu disebut memutus hubungan kerjanya dengan Super Micro pada 2016, yang dilanjutkan dengan pemeriksaan berlanjut yang masih berlangsung hingga ketika ini. Tudingan bekerja sama dengan FBI ini sama-sama ditepis oleh Apple dan Amazon. |
Baca juga: Situs Telkomsel Di Hack
Ini bukan pertama kalinya perusahaan asal China dituding melaksanakan agresi mata-mata di Amerika Serikat. Sebelumnya ada Huawei dan ZTE yang dituding melaksanakan agresi serupa.
Semoga artikel ini bermanfaat dan jangan lupa untuk di share ya guys. Terima kasih sudah membaca
(sumber:detik.com)
Tidak ada komentar