Home Top Ad

Solusi Semoga Tidak Menjadi Korban Hacking

Share:
Info berikut ini kembali saya update lantaran banyak pertanyaan dari kawan-kawan yang sering menjadi korban Hacking. Hacking atau peretasan boleh dibilang menjadi salah satu hal yang ditakuti para pengguna internet (netter). Mengapa demikian, lantaran jikalau akun e-mail
atau situs jejaring sosial mereka diretas, data-data pribadinya sanggup beralih ke tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.
Jika ditelusuri lebih lanjut, peretasan bukan hanya terjadi lantaran kepiawaian si peretas atau hacker. Sebab pada kenyataannya, keteledoran netter juga menjadi celah yang menyebabkan mereka menjadi korban peretasan.

Info berikut ini kembali saya update lantaran banyak pertanyaan dari mitra Solusi Agar Tidak Menjadi Korban Hacking

Berikut ini 5 hal yang harus dihindari biar tidak menjadi korban hacking. dihimpun dari liputan6.com :

1. Menggunakan password yang sama untuk beberapa akun


Anda harus menghindari penggunaan password atau kata kunci yang sama untuk beberapa akun. Meski penggunaan password yang sama tampak menjadi pandangan gres elok supaya Anda tidak perlu bersusah payah mengingat-ingat banyak passwords, di sudut pandang para hacker, hal itu justru sangat menguntungkannya. 
Terang saja, jikalau satu akun berhasil diretas, password yang sama di akun-akun lainnya akan dengan mudahnya diakses oleh si hacker. Karenanya, pilihlah password unik dan berpengaruh bagi masing-masing akun untuk mencegah hal itu terjadi.

2. Menggunakan enkripsi jaringan nirkabel yang lemah 


Jika Anda mempunyai jaringan nirkabel di rumah Anda dan tidak mengenkripsinya, atau memakai enkripsi yang lemah, intinya Anda membiarkan siapa pun mempunyai susukan ke koneksi internet Anda. Di samping itu, Anda juga telah 'membantu' para hackerdengan membuka jalan bagi mereka untuk memata-matai kemudian lintas jaringan Anda atau melaksanakan hal-hal jelek lainnya di koneksi internet Anda.
Akan tetapi, jikalau contohnya Anda telah mengaktifkan enkripsi, boleh jadi enkripsi yang Anda gunakan yakni enkripsi berbasis WEP yang lama dan sangat gampang diretas. Enkripsi WEP memang dikenal gampang diretas oleh sebagian besar hacker dan tidak terlalu berperan dalam memberi dukungan dari hacker. Karena itu, pertimbangkan untuk memakai enkripsi berbasis WPA 2 dengan SSID name dan kata kunci jaringan nirkabel yang sanggup disetel.

3. Menanggapi pesan pop-up dan atau e-mail tidak dikenal


Mengklik tautan di dalam e-mail yang tidak dikenal dan pesan pop-up adalah cara yang sangat cepat untuk menciptakan komputer Anda terinfeksi malware. Karena itu, sebaiknya Anda perlu menaruh kecurigaan tinggi terhadap e-mail yang tidak Anda kenal.
Bahkan pesan pop-up yang tampak tidak berbahaya mungkin merupakan sebuah perjuangan untuk memancing Anda mengklik. Oleh alasannya itu, Anda perlu mengaktifkan fitur pemblokiran pop-up pada peramban (browser) Anda dan juga mempertimbangkan menggunakan plug-in seperti NoScript untuk melindungi diri dari pop-up berbahaya.

4. Menggunakan OS dan Aplikasi yang tidak diberi patch


Memasang patch keamanan secara sempurna waktu sangat penting. Hacker dan penjahat dunia maya lainnya mengandalkan fakta bahwa banyak korban potensial mereka cenderung mempunyai sistem yang tidak diberi patch, sehingga kerentanannya lebih tinggi.Hacker akan mengeksploitasi kerentanan untuk mendapat susukan masuk ke komputer korbannya. Sebetulnya serangan semacam ini sering kali sanggup dicegah, jikalau penggunanya menambal sistemnya dengan patch keamanan terbaru.
Aktifkan fitur 'auto-update' di sistem operasi Anda, sehingga komputer Anda secara otomatis sanggup memasang patch keamanan segera setelah patch itu tersedia dari vendor sistem operasi Anda. Kemudian, tentukan pengingat kalender berulang untuk memeriksaupdate keamanan jadwal atau aplikasi Anda lainnya. Waspadalah, terutama dalam mengelola aplikasi dan browser plug-in yang mempunyai banyak interaksi dengan internet, menyerupai Adobe Flash, Acrobat, Java, dan sebagainya.

5. Mematikan Fitur Keamanan


Kadang-kadang pengguna menonaktifkan seluruh firewall di komputer mereka lantaran mengalami kesulitan dengan aplikasi tertentu yang terhubung ke internet. Karena itu, sebaiknya firewall cukup dinonaktifkan satu kali saja supaya jadwal atau aplikasi yang dimaksud sanggup berfungsi. Selanjutnya, pengguna mungkin lupa mengaktifkan kembalifirewall setelah mereka final memakai aplikasi itu, atau mereka mungkin tetapkan bahwa problem yang mereka kira disebabkan oleh firewall tidak sebanding dengan dukungan yang ada.
Pada dukungan antivirus, kadang kala fitur lainnya yang sering dimatikan di komputer. Beberapa orang mematikannya dengan cita-cita bahwa mematikan antivirus akan meningkatkan kinerja komputer untuk menjalankan permainan atau aplikasi lainnya yang memakan banyak sumber daya. Padahal, fitur keamanan ini melindungi komputer dan data dari bahaya. Antivirus sangat penting untuk keamanan secara keseluruhan, sehingga menghapus atau menonaktifkannya sama saja dengan menyingkirkan pintu depan rumah Anda hanya lantaran Anda tidak suka pintu Anda mengeluarkan suara berderit-derit.
Jika fitur keamanan atau aplikasi menyebabkan masalah, cobalah untuk menemukan akar masalahnya, bukan hanya menonaktifkan dukungan Anda. Jika pemindai virus Anda memperlambat sistem Anda, pertimbangkan pemindaian sistem yang bersiklus di tengah malam, saat Anda tidak memakai komputer Anda.

Ingat tidak ada kejahatan terjadi tanpa adanya kesempatan. Waspada tidak ada salahnya.
Semoga Bermanfaat.

Tidak ada komentar