.Com - Buat kawan-kawan yang ingin lebih mengenal arti Cosplay baik dari Tujuan dan Etika nya berikut akan saya paparkan beberapa hal yang wajib dimiliki Cosplayer Profesional supaya nantinya tidak menjadi Cosplayer yang Amatir yang bertujuan hanya untuk bersenang-senang. TUJUAN ber-COSPLAY
1. Membangkitkan sense of amazing.
2. Membangun rasa percaya diri.
3. Mengatasi rasa malu
4. Ajang pertemanan dan bersosialisasi
5. Melatih keberanian tampil di atas panggung atau area publik.
ETIKA COSPLAY
1. Jangan gunakan bahasa kotor, narkoba, atau simbolis ekspisitnya, ketika berkostum.
2. Seksi Ok, Cabul No.
3. Selalu terlihat menyenangkan. Jangan lepas emosi. Tetaplah damai dan santai dan atasi situasi semaksimal mungkin.
4. Jangan menciptakan komedi dengan cara mempermalukan orang lain. Buatlah orang tertawa melihatmu, jangan mereka.
5. Jangan gunakan suplemen asli, atau senjata asli, termasuk berbahan logam. Selain alasannya yaitu tidak menampilkan kreatifitas, juga sanggup membahayakan.
6. Selalu sediakan waktu untuk persiapan, juga mental dalam memerankan karaktermu.
7. Selalu dalam karaktermu ketika berkostum.
8. Jangan melepas/memasang wig, helmet, mask di depan publik / penonton.
9. Jangan tampil di depan publik / penonton dalam keadaan berkostum tidak lengkapa. Misalnya berkostum tetapi tanpa helmet, mask, wig, atau makeup. Demikian sebaliknya.
10. Pastikan seluruh kulit dan tubuhmu tertutup makeup dan kostum dengan sempurna. Jangan tampil dengan wig berantakan.
11. Latihan. Sempurnakan, biasakan, pantomim, dan gunakan props alat bantu.
12. Selalu peduli pada orang lain dan selalu mengendalikan diri.
13. Selalu ramah, sopan dan menjaga tatakaram pada orang lain, walaupun si cosplayer sedang memerankan aksara yang tidak ramah.
14. Buat orang lain merasa nyaman.
15. Pastikan tubuhmu dalam keadaan sehat dan fit, baik fisik maupun mental. Cukup minum dan oksigen. Berhati-hatilah dalam problema kesehatan.
16. Selalu dalam kondisi rapi, bersih, dan terawat. Ini berlaku untuk aksara gelandangan sekalipun.
17. Belajar mengerti dan memahami bahwa tidak semua orang peduli dan tidak semua orang menyukai cosplay. Ini berlaku bagi semua usia, baik renta maupun muda.
18. Jangan mengkritik ketentuan penampilan yang disusun oleh orang lain atau panitia.
19. Jangan menyerang / mengganggu orang lain, termasuk penampilan orang lain, program lain, penonton, termasuk pada perorangan
20. Saat berfoto bareng, dihentikan merangkul atau memeluk tanpa meminta cosplayer bersangkutan sebelumnya.
21. Berikan komentar yang dengan memperhatikan tata krama dan etika.
22. Saat memberi komentar untuk memberikan suatu fakta atau kebenaran, tetaplah men jaga etiket dan tata krama
23. Berikan komentar hanya untuk hal2 yang bisa diubah atau diperbaiki, contohnya kerapian kostum, kerapian wig, perlengkapan, dll.
24. Jangan memperlihatkan komentar untuk hal2 yang berkaitan dengan diskriminasi orang cacat fisik, cacat mental, kekurang sempurnaan fisik lahiriah, ras, warna kulit, status ekonomi, perbedaan agama, kekerasan seksual, pencabulan, cyberbullying, pedofil, eksploitasi anak, privasi seseorang, dan hal2 sensitif lainnya.
25. Saat melawak / berkomedi, perhatikan tata krama dan etika.
26. Jangan melawak / berkomedi dengan topik menghina aksara yang dibawakan.
27. Jangan bercanda dengan cara mencopot atau melepaskan kostum, properti, wig, helmet cosplayer, apa lagi didepan umum.
28. Jangan berciuman atau ekspilistnya di area publik, termasuk keperluan photo session, termasuk dipamerkan di sosial media. Termasuk niat bercanda atau alasan lainnya yang dimungkinkan mengundang kontoversi
29. Jangan menampilkan atau memamerkan orientasi akan Yaoi dan Yuri, termasuk keperluan photses, di area publik, area event, atau posting di media sosial. Walaupun pelakunya yaitu wanita yang sedang crossdress. Termasuk niat bercanda atau alasan lainnya yang dimungkinkan mengundang kontoversi dari kalangan cosplayer ataupun kalangan masyarakat umum.
30. Jaga kebersihan dan jangan buang sampah sembarangan, termasuk di area ruang ganti.
31. Jangan bercosplay di area atau waktu yang tidak cocok. Misalnya di lokasi intitusi pemerintahan, daerah ibadah, ketika berduka cita, dan sebagainya.
32. Batasi Leluconmu.
33. Batasi kerumitan akting dan hindari adegan berbahaya yang sanggup berisiko terhadap diri sendiri, penonton, dan keamanan properti panggung.
34. Hindari penggunaan penggunaan senjata, penggunaan api, cairan, asap, kaca, materi mercon, dan lain-lain. Gunakan kreatifitas untuk menghasilkan kesan yang ingin disampaikan.
35. Hindari penampilan penyiksaan keji terhadap binatang.
36. Berlatih terus menerus, hingga dengan sempurna. Sempurna dalam akting, skenario, props, dan sebagainya.
37. Jika kau melaksanakan kesalahan yang tidak disengaja, maka beraktinglah seolah hal itu memang seolah bab akting dari skenario yang ingin ditampilkan.
38. Milikilah tangan kanan atau orang yang brsedia untuk membantumu naik-turun panggung, membawakan air minum, atau membantumu menuju ruang ganti.
39. Hindari kepanasan dan dehidrasi. Batasi dan aturlah jeda nafas, istirahat, duduk dan minum air.
40. Jangan mengambil foto dari sudut yang sangat rendah untuk mendapat foto celana dalam cosplayer wanita ataupun laki-laki, walaupun niat bercanda ataupun si cosplayer mengijinkan, atau alasan lainnya yang dimungkinkan mengundang kontoversi dari kalangan cosplayer ataupun kalangan masyarakat umum.
Itu sebagian dari adab yang harus dimiliki Cosplayer. Tetapi untuk tujuan banyak Cosplayer yang berbeda-beda memandang arti Cosplay yang dilakukannya. Dan berikut ini yaitu pengertian Cosplay yang Profesional dan Amatir.
Cosplayer Profesional (Cosplayer Pro)
mengacu pada istilahnya profesional berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia ialah
"bersangkutan dng profesi; memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya: ia seorang juru masak; mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya (lawan dari amatir)
Berikut ini saya jabarkan beberapa poin ihwal hal tersebut mengacu pada sumber yang dapat.
1. Purpose
Tujuan cosplayer profesional sudah niscaya yaitu uang, namanya juga dibayar. Dan kalo sudah bertujuan mirip itu maka seluruh acara akan di fokuskan untuk mencari uang sebagai profesi tentunya. Maka aspek mirip marketing, promosi, kerjasama dan lainnya akan masuk kedalamnya.
2. Manajerial
Setiap individu yang bersifat profesional niscaya dinaungi oleh administrasi atau forum yang resmi/ legal, mirip halnya guru, karyawan, dll. Yang sifatnya self-employment mun tetap harus mempunyai surat izin kan?. Hal ini memperlihatkan bahwa profesi tersebut diakui dan mempunyai kekuatan dimata hukum. Manajemen pula mengatur dan mengkondisikan seorang cosplayer profesional mencapai poin nomor 1. Jangan kaget jikalau manajerial cosplay lebih mirip kepada manajerial showbiz, alasannya yaitu cosplay memang sifatnya memang entertain.
3. Image
Cosplayer profesional tentu akan mempunyai posisi dan tugas lebih terhadap publik. Seperti hal nya entertainer lainnya, Image ini pula yang menjadi pola dimata publik. Hal ini terjadi mengacu pada poin nomor 1, dimana aspek promosi dan marketing terang menjadi hal yang utama. Seorang cosplayer profesional hampir niscaya mempunyai fans dan hater, untuk itu image perlu dibentuk supaya berbeda dengan cosplayer biasa dan sudah menjadi tuntutan dimana perilaku dan tingkah laris diberi batasan. Untuk hal ini bayangkan saja Kaname atau Alodia.
4. Etos Kerja
Etos kerja ialah bagamana perilaku seseorang bekerja. Seorang profesional tentu bekerja sesuai dengan kontrak yang beliau sepakati. banyak hal yang mengikat dan terbatasi namun hal itu memang tuntutan supaya poin nomor 1 tercapai. Patuh kepada peraturan dan menjalani hukuman termasuk dalam etos kerja profesional.
5. Etika dan Sikap
Ini yang harus dicermati alasannya yaitu sebagai entertainer profesional, hal ini lah yang sangat sensitif dan bersinggungan pribadi dengan publik . Oleh alasannya yaitu itu, cosplayer profesional dituntut bisa menjaga adab dan perilaku sesuai dengan poin nomor 2. Sikap dan adab akan mensugesti opini publik tentunya. Termasuk bersikap dalam media jejaring sosial. Berikut ini contoh hal yang tidak boleh dilakukan oleh seorang profeisonal. Status update kurang ber-etika profesional
- Status saling sayang yang dianggap berlebihan dan mengganggu.
- Status mengumpat
- Status mesum baik eksplisit maupun implisit
- Status yang memperlihatkan kebencian atau amarah pada individu atau kelompok tertentu, baik eksplisit maupun implisit, baik frontal maupun pasif-agresif (menyindir)
- Status yang mengandung SARA, termasuk yang memperlihatkan ketidaksukaan terhadap orientasi seksual atau aktivisme politis tertentu
- Status berbau kekerasan yang berlebihan
- Status frustrasi dan/atau depresi yang berlebihan
- Status berantem sama pacar atau sahabat, atau siapapun
- Status yang memamerkan sakit secara fisik, baik berupa keluhan maupun bukan
- Status yang memojokkan kelompok tertentu
- Status yang sanggup dianggap terlampau congkak oleh orang lain, walaupun sok rendah hati
Dan mereka pun dituntut untuk menjaga kondisi dan kemapuan mereka supaya tidak ada penurunan sehingga tidak melanggar apa yang telah disepakati.
Cosplay Amatir
Lantas cosplayer Amatir itu mirip apa?menurut kamus besar bahasa Indonesia, amatir itu ialah
"kegiatan yg dilakukan atas dasar kesenangan dan bukan untuk memperoleh nafkah, msl orang yg bermain musik, melukis, menari, bermain tinju, sepak bola sbg kesenangan"
Yah, jadi jelas! Cosplayer amatir itu mirip kita sekarang. Kebalikan dari cosplayer profesional. Semua bisa kita lakukan, tidak ada batasan. Tujuan kita hanya bersenang-senang
Kesimpulan
Nah, lantas di Indonesia ada cosplayer Profesional? Belum ada, yang ada cosplayer Amatir dan Semi-profesional. Dimana mereka menjadi profesional yang sifatnya sementara (durasi kontrak 3 bulan ke bawah atau bahkan tanpa ikatan kontrak namun mereka dibayar).
Hal yang harus dihindari adalah, cosplayer yang masih Amatir kemudian menjadi Semi-Profesional, tapi mereka berfikir bahwa mereka sudah Profesional secara penuh. Padahal mirip klasifikasi diatas, tuntutan menjadi seorang Profesional itu sangat tinggi.
Dan cosplay di indonesia sendiri masih bersifat hobi dan amatir, jadi akan salah jikalau cosplayer berpikiran:
- Pensiun dari cosplay yaitu hal yang dipandang serius. Padahal profesional pun belum, tapi seolah mirip pensiun dari sebuah pekerjaan.
- Saling ingin mengalahkan antara cosplayer dalam kompetisi supaya dipandang orang bahwa beliau yang terbaik. Padahal tujuannya apa? Kalo dalam sudut pandang profesional, tentu hal tersebut bisa terjadi, alasannya yaitu tujuan kita yaitu materi/ uang. Namun, untuk sudut pandang amatir, hal itu tidak tepat, alasannya yaitu cosplay tidak hanya sekedar kompetisi saja, banyak aspek lain tercakup didalamnya. Toh, bersama-sama sehabis mengalahkan juga tidak ada hal yang berarti hanya menambah koleksi prestasi saja, apalagi yang jadi sasaran kita itu bersama-sama gak peduli. Kenapa tidak kita bermotivasi kepada diri sendiri saja, sebagai yang terbaik yaitu mengalahkan kekurangan diri sendiri. dan mungkin akan lebih elok jikalau kata "saling mengalahkan antara cosplayer" diganti menjadi "saling ingin memenangkan kompetisi antara cosplayer"
- Menganggap diri sudah profesional hanya alasannya yaitu pernah dibayar atau mengikuti kompetisi Internasional. Padahal gres hingga tahap Semi-Profesional juga mungkin, tapi sudah berpikir begitu, itu pun tidak diikuti etos kerja dan perilaku profesional yang benar. Jadi, bersama-sama masih tetap saja amatir.
- Menganggap seseorang cosplayer yang cosplaynya elok itu yaitu seorang profesional. Nah, pertanyaannya, apakah cosplayer tersebut sudah sesuai dengan syarat menjadi seorang cosplayer profesional? jikalau belum berarti bukan, beliau hanya cosplayer amatir yang mempunyai pengetahuan lebih dan bisa menciptakan kostum yang bagus. Kaprikornus intinya sama saja dengan kita, malah akan lebih baik jikalau kita bisa menimba pengetahuan dan pengalaman dari dia.
So, kini apa yang akan kalian pilih?
Menjadi Profesional? silahkan ikuti poin-poin diatas, dan bersikaplah profesional kemudian raih lah cita-citamu
Menjadi Amatir? silahkan nikmati saja dan hindari perilaku yang tinggi hati dengan merasa bahwa dirinya profesional atau seolah mempunyai image seorang profesional padahal perilaku masih amatir.
Namun mencar ilmu beretos kerja, adab dan perilaku mirip profesional tidaklah buruk. Seorang amatir yang bisa bersikap profesional bersama-sama menyerupai sebuah mutiara yang terpendam. Jadi, selamat mencar ilmu menjadi seorang yang profesional dan kompeten.
Sekali lagi saya pribadi sangat tidak ingin disebut sebagai cosplayer profesional oleh siapapun alasannya yaitu saya masih amatir, seringkali saya masih melanggar banyak perilaku profesional. Saya hanya cosplayer biasa, saya sendiri masih menganggap cosplay yaitu sebuah kesenangan dan saya berpikir semua cosplayer di Indonesia sama, menganggap cosplay sebagai hobi atau acara untuk kesenangan dan mengisi waktu luang.
Hidup Cosplay Indonesia! Hidup Atarashii Costeam Banjarmasin
Tidak ada komentar