Kini Belanja Di Indomaret Dan Alfamart Dipotong Rp.100 Untuk Kampanye Politik Siapa
.com - Kembali masyarakat dihebohkan dengan isu viral wacana acara pengumpulan dana terselubung yang dilakukan jaringanya Alfamart untuk mendukung kepentingan politik tertentu.
kami mendapatkan foto dari netizens berupa foto struk belanja di Alfamart yang beralamat di tempat Cikokol, Tangerang. Dalam foto tersebut tertera pemotongan berupa DONASI-KU BANGUN NEGERI sebesar Rp.100.
Dana Rp.100 ini mungkin tidak terasa bagi para pelanggan ALFAMART, tetapi bila dikumpulkan dari jutaan pelanggannya maka akan terkumpul dana yang sangat besar. Lebih dari itu, ini yakni bentuk penggalangan dana terselubung bagi kepentingan politik tertentu. Sebagian netizens menduga penggalangan dana ini berkaitan dengan derma kepada salah satu calon di Pilkada Jakarta.
Sementara itu selain masalah pengutipan terselubung ini, viral juga isu wacana cara menghadapi Indomaret Alfamart. Berikut tulisannya:
CARA BERSAING DGN ALFAMART & INDOMARET
Salah seorang akseptor seminar menelpon saya, “Pak, saya mempunyai 1 minimarket di Bekasi yg bangun 3 tahun yang kemudian berkat ide dari ikut seminar yg Bapak berikan. Alhamdulillah ketika ini saya fokus mengelola minimarket saya, omsetnya sudah di atas 7 juta perhari.”
“Tetapi 4 bulan yang kemudian buka Indomaret berjarak 2 ruko di sebelah kiri saya dan 1 bulan yang kemudian buka lagi Alfamart berjarak 4 ruko di sebelah kanan saya, omset saya eksklusif terjun bebas, ketika ini menjadi hanya 1 juta per hari. Sudah niscaya rugi dan saya galau harus bagaimana. Apa sarannya Pak?”
Saya jawab, “Alfamart dan Indomaret itu sangat berpengaruh alasannya yakni mempunyai banyak cabang, tetapi dibalik kekuatan itu sesungguhnya ada kelemahan. Yakni tidak simpel untuk menambah jenis produk (karena sudah diatur seragam dari pusat). Nah toko bapak kan hanya satu, jadi simpel untuk mengubah/menambah jenis produk yang dijual, dan ada 1001 produk yg dibutuhkan orang yg mereka tidak jual.”
“Silakan Bapak masih jualan produk yg sama menyerupai Alfamart ketika ini, tapi tambah juga jenis lain yg mereka tidak jual, yakni ATK (mereka jual tapi sedikit), mainan, perlengkapan bayi, sandal, kacamata dll.”
Beliau pun mengikuti saran saya dan menambah banyak produk di tokonya bahkan ada Aqua isi ulang, ada konter HP dll yg mustahil Alfamart dan Indomaret akan mengikuti.
Akhirnya dalam tempo 6 bulan kemudian omsetnya sudah membaik menjadi 4 juta perhari (walau masih dibawah omset awal). Dia bertanya lagi, “Pak Wan yang saya galau itu kalau mereka promosi dan ada produk yang mereka jual dibawah harga grosir (tempat saya belanja), bagaimana cara menghadapinya?”
Saya balik bertanya, “berapa banyak barang promosi yg mereka jual dibawah harga grosir?”
“Tidak banyak Pak Wan, paling 5 item barang” jelasnya.
Saya lanjutkan, “Jika ada produk yang mereka jual dibawah grosir (umum ritel modern melaksanakan minus margin) maka jangan beli ke grosir, tapi beli ke toko mereka.”
Benar, saran saya kembali diikuti, begitu Alfamart dan Indomaret promosi yg harga jual dibawah grosir maka 5 item produk itu diborong habis oleh beliau. Di ketika pelanggan tiba ke Alfamart produk promosi itu kosong dan sanggup ditebak pelanggan tiba ke tokonya. Dia menjual seharga yg dijual Alfamart (karena tidak perlu transport dan hanya butuh persiapan uang kas). Besok begitu lagi, diborong habis dan barang tersebut kosong di Alfamart.
Akhirnya Alfamart mengirim stok yg banyak dari pusat, dia tidak memborong (karena takut kadaluwarsa) dan beli hanya seperlunya saja. Alfamart tidak sanggup melarang pelanggan belanja kan.
Terakhir dia bilang walaupun banyak produknya yang sanggup bersaing dari Alfamart atau Indomaret namun image nya tetap mereka lebih murah. Saya tanya, “bapak ngomong gak sama pelanggan kalau toko bapak lebih murah?”
“Ngomong Pak,” jawabnya.
“Bagaimana ngomongnya?” lanjut saya.
“Saya bilang ketika pelanggan belanja, ini gula lebih murah,” jelasnya.
Saya komentari, “silahkan bapak ngomong spt itu, tetapi belum cukup, coba buat spanduk tulis bapak LEBIH MURAH DARI INDO DAN ALFA. Kan tidak ditulis lengkap Alfamart atau Indomaret.”
Akhirnya dia buat spanduk tetapi tidak berani menulis nama pesaing itu, dia tulis “MINIMARKET TERMURAH, LEBIH MURAH DARI SEBELAH-SEBELAH”.
Saat ini omsetnya sudah lebih tinggi daripada dahulu sebelum dia jatuh. Intinya, jangan takut bersaing, jangan mengalah begitu saja. Semoga bermanfaat, bantu share ya.
Penulis: Wan MH.
Tampaknya ALFAMART harus menjelaskan maksud dan tujuan pemotongan dana terselubung ini kepada publik. Dan bagi masyarakat diperlukan untuk lebih teliti dan jangan takut untuk menolak bila ada ada pemotongan terselubung ini.
Tidak ada komentar